Minggu, 05 September 2010

Alam Semesta Bukan Ciptaan Tuhan

 "Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan menciptakan dirinya sendiri"

Wow ... Ada yang menghebohkan! Katanya Alam semesta bukan ciptaan Tuhan.
Nah..., Ininah Ceritanya


Ilmuwan kondang, Stephen Hawking, melontarkan teori yang kontroversial dalam buku yang baru dia tulis. Menurut Hawking, Tuhan tidak ada hubungannya dengan penciptaan alam semesta.

Pandangan itu dilontarkan dalam buku terbaru Hawking berjudul "The Grand Design," yang mulai diluncurkan di toko-toko buku pekan depan. "Tidak perlu melibatkan Tuhan untuk menyalakan kertas biru dan menggerakkan alam semesta," tulis Hawking dalam ringkasan bukunya yang dimuat di harian Inggris, The Times, dan juga dimuat di laman New York Daily News.

"Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan mencipta dirinya sendiri," tulis Hawking, yang mengalami kelumpuhan sehingga terus duduk di kursi roda khusus.

Menurut pencipta teori "Lubang Hitam" itu, alam semesta terkait dengan penciptaan secara spontan. Itulah sebabnya, "mengapa jagat raya itu ada, dan mengapa kita ada," kata Hakwing, yang tahun pensiun sebagai Profesor Matematika Lucasian dari Universitas Cambridge. Selama 30 tahun, Hawking mengemban jabatan itu, yang juga pernah diduduki oleh ilmuwan legendaris, Isaac Newton. 

Hawking juga yakin bahwa Bumi dan tetangga-tetangganya tidak dibentuk secara sempurna. Itu berkat penemuan planet-planet dan tata surya lain di luar galaksi yang dihuni Bumi sejak awal dekade 1990-an.  

"Itulah sebabnya hal-hal yang terjadi secara kebetulan pada tata surya kita - seperti satu matahari, kombinasi yang beruntung atas jarak Bumi - Matahari dan massa surya - kurang menakjubkan dan kurang meyakinkan ketimbang bukti bahwa Bumi didesain hanya untuk menyenangkan kehidupan manusia," tulis Hawking.

Pemaparan Hawking ini terbilang mencengangkan dan tampak bertolak belakang dengan karya dia sebelumnya maupun berdasarkan pemaparan ilmuwan lain. 

Para ilmuwan, seperti mendiang Albert Einstein, pada dasarnya tidak mengesampingkan keterlibatan suatu unsur yang lebih tinggi ketika berhubungan dengan penciptaan alam semesta. Dalam buku sebelumnya, "A Brief History of Time," Hawking pun tidak mengesampingkan kemungkinan itu.

Newton, yang menciptakan teori gravitasi, pernah mengatakan bahwa penjelasan ilmiahnya itu hanya bisa menerangkan perilaku jagat raya, bukan pada penciptanya. "Gravitasi menjelaskan pergerakan planet-planet, namun tidak bisa menjelaskan siapa yang menggerakkan planet-planet itu," tulis Newton.


Para pemuka agama dari agama apapun juga tidak mau kalah, berikut ceritanya

Pemuka Katolik-Yahudi-Islam Serang Hawking
"Sains adalah soal penjelasan. Agama adalah tentang penafsiran ..."

Para pemimpin agama kini ramai-ramai menyerang Profesor Stephen Hawking. Dalam buku terbarunya, The Grand Design, fisikawan dunia asal Inggris yang lumpuh dan hidup di atas kursi roda itu menyimpulkan alam semesta bukanlah diciptakan oleh Tuhan. "Karena ada hukum gravitasi lah, alam semesta dapat dan akan tercipta sendirinya dari ketiadaan," Hawking menyimpulkan.

Serangan balik itu tak kurang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams. Kepada The Times Uskup William menyatakan, "Iman terhadap Tuhan bukan soal mencari jawaban tentang bagaimana satu hal berkorelasi dengan hal lain di semesta. Ini adalah iman bahwa ada sesuatu yang Maha Cerdas dan Kuasa di mana segala hal di jagat raya ini bergantung pada keberadaanNya. Ilmu fisika saja tak akan mampu memecahkan misteri kenapa tercipta sesuatu dari ketiadaan."

Serangan lain disuarakan oleh sejumlah pemuka agama lain sebagaimana dimuat dalam sebuah artikel di Majalah Eureka yang lalu dipublikasikan oleh The Times.

Salah satunya datang dari Vincent Nichols, pemimpin Gereja Katolik Roma di Inggris dan Wales; Lord Sacks, Rabbi Kepala; dan Ibrahim Mogra, imam dan ketua Majelis Muslim Inggris.

"Sains adalah soal penjelasan. Agama adalah tentang penafsiran ... Injil semata-mata tak tertarik mengeksplor bagaimana alam semesta bisa tercipta," kata Lord Sacks.

Vincent Nichols menambahkan: "Saya sepenuhnya setuju dengan apa yang diutarakan dengan sangat baik oleh Rabbi Kepala tentang hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan."

Sementara itu, Ibrahim Mogra dari Majelis Muslim Inggris menyatakan: "Jika kita amati alam semesta raya dan semua hal yang telah diciptakan, hal itu memperlihatakan bahwa ada 'seseorang' yang telah membuatnya jadi terwujud. Dan orang itu adalah Yang Maha Kuasa."

Dalam bukunya yang lain dan paling terkenal, A Brief History of Time, Profesor Hawking tidak menihilkan peran tangan Tuhan dalam penciptaan dunia. Sebagaimana ditulisnya di buku yang diterbitkan pada 1988 itu: "Menemukan sebuah teori yang paripurna adalah kejayaan utama dalam hidup setiap manusia--di mana untuk itu kita perlu mengetahui pikiran Tuhan."

Dalam buku terbarunya ini, Hawking menolak teori Sir Isaac Newton yang menyimpulkan bahwa alam semesta tidaklah tercipta secara spontan tetapi dibentuk perlahan-lahan oleh Tuhan. Di bulan Juni tahun ini, Hawking mengatakan kepada Channel 4 bahwa dia tidak percaya adanya Tuhan yang
'personal.' Kepada Genius of Britain dia juga pernah menyatakan: "Pertanyaannya adalah: apakah awal mula terbentuknya alam semesta ditentukan oleh Tuhan melalui alasan-alasan yang tidak kita pahami, ataukah itu sebetulnya ditentukan oleh hukum sains? Saya percaya yang kedua. Atau jika Anda mau, Anda bisa menyebutnya hukum dari Tuhan 'sains', tapi bukan oleh oleh Tuhan yang 'personal' yang bisa Anda temui atau tanyai."

Sampai pensiun tahun lalu, Hawking adalah Profesor Lucasian di Departemen Matematika Universitas Cambridge. Ini jabatan prestisius yang sebelumnya disandang Newton.

Buku The Grand Design, yang ditulisnya bersama ilmuwan fisika Amerika, Leonard Mlodinow, akan diterbitkan 9 September mendatang. (sumber: Telegraph, Daily Mail, Times)

Sumber : vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar