Medan, - Situs Kota China yang terletak di kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan merupakan salah satu situs yang sangat penting untuk menjelaskan cikal bakal berdirinya kota Medan.
Kepala Pusat Studi Sejarah dan ilmu-ilmu sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr Phil Ichwan Azhari, di Medan, Minggu, mengatakan, Situs Kota China merupakan urban sites (situs perkotaan) yang ditemukan di pulau Sumatera sebelum berkembangnya kebudayaan Islam.
"Banyak hasil penemuan dari situs ini yang membuktikan bahwa daerah ini pernah menjadi pusat perdagangan sekaligus bukti bahwa daerah ini pada masa lalu pernah jaya,"katanya.
Ia mengatakan, program penelitian untuk menguak keberadaan Situs Kota China dimulai pada tahun 1972 yang dilakukan oleh arkeolog berkebangsaan Inggris yakni Edwards McKinnon.
Penelitian tersebut telah menghasilkan sebuah tulisan dalam bentuk disertasi yang menggambarkan artifak peninggalan Kota China berupa keramik, tembikar dan lain-lain.
Penelitian yang dilakukan sejak tahun 1972 tersebut dilakukan secara intensif hingga tahun 1978 dengan melibatkan sejumlah peneliti yang silih berganti seperti Edwards McKinnon, Hasan Muarif Ambari, T.Lukman Sinar, Balai Arkeologi Medan.
Selanjutnya, pada awal tahun 1980-an, penelitian dilakukan oleh arkeolog berkebangsaan Australia, Prancis, dan lain-lain.
Hasil-hasil penelitian penting tersebut adalah berupa, ditemukannya ragam fragmen keramik yang berasal dari dinasti Sung dan Yuan di China, maupun fragmen tembikar, mata uang China (Koin China), Archa (Budha, Siwa dan Lakhsmi), bongkahan perahu tua, batu bata berstruktur candi, tulang-tulang hewan, dan pecahan kaca.
Dari test penentuan usia artifak (carbon dating) yang dilakukan, hampir keseluruhan temuan tersebut berasal dari satu masa yakni pada era kedinastian Sung dan Yuan di China yakni abad 12-13 masehi.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (BCB) bahwa benda atau kawasan yang memiliki kharakteristik unik serta berusia lebih dari lima puluh tahun dan bermanfaat untuk ilmu pengetahuan wajib dilestarikan.
Disamping karena dianggap sebagai khasanah kekayaan bangsa masa kini juga sekaligus mencerminkan tingkat peradaban dimasa silam.
"Manfaat dan penyelamatan benda tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan situs sejarah sebagai kawasan wisata yang disebut sebagai tujuan wisata sejarah dan budaya (historical and cultural tours)," katanya.
Sumber : http://arkeologi.web.id/articles/berita-arkeologi/1063-situs-kota-china-bukti-kejayaan-medan-masa-lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar