Sabtu, 02 Oktober 2010

Dasar-dasar Pembuatan Pasta Gigi

Pasta yang baik haruslah bersifat :
1.      Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing, substansi makanan, plak dan membersihkan gigi.
2.      Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya.

Sebuah pasta gigi pada umumnya tersusun atas :
1.      Agen Polishing (penggosok).
Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah agen ini. Agen yang sering digunakan adalah : kapur presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat, magnesium trisilikat, dll.

2.      Agen Moistener (pelembab).
Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. Yang sering digunakan adalah : gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.

3.      Agen deterjen dan foaming (pembuat busa).
Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.
Berfungsi untuk membantu aksi agen dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.
4.      Agen pengikat.
Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta. Yang lazim digunakan adalah :
-          Pati (Starch).
-          Gum tragacanth.
-          Sodium alginat (Manucol SA).
-          Modified Irish Moss (Sangat bagus dan menjadikan pasta sangat stabil).
-          Sintetik seperti : Propilen glukol.
5.      Pemanis.
Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering digunakan adalah sakarin dengan konsentrasi antara 0.1 – 1.3 %. Gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal.

6.      Flavour (Pemberi rasa).
Untuk memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg atau mual. Selain itu juga untuk menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak peppermint.
7.      Pengawet.
Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau sodium hidroxibenzoat.

Metode umum pembuatan pasta :

  1. Agen pengikat didispersikan ke dalam moistener.

  2. Deterjen dimasukkan ke dalamnya secara perlahan-lahan untuk menghindari kesulitan akibat berlimpahnya busa.

  3. Air dan pengawet dimasukkan ke dalam campuran.

  4. Pemanis dan agen polishing dicampurkan ke dalamnya dan diaduk dengan segera sampai pasta menjadi lembut.

  5. Flavour dimasukkan ke dalamnya.


    Sumber :http://rachdie.blogsome.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar