Bagi wanita, make up seperti bayangan yang selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Tapi tahukah Anda bagaimana asal usul make up? Dan kenapa wanita sangat terobsesi akan hal itu?
Wanita sangat menyukai keindahan dan mereka mengaplikasikannya lewat wajah mereka. Bangsa Mesir kuno sejak 5000 tahun yang lalu telah berlomba untuk mempercantik diri mereka. Terutama kaum bangsawan yang ingin menyerupai dewa-dewi yang mereka sembah. Sebelumnya seni melukis wajah ini merupakan ritual keagamaan bangsa mereka. Bahkan para wanita membingkai mata mereka agar menyerupai biji almond. Mereka mewarnai pipi mereka dengan tanah liat.
Bangsa Yunanilah yang memperdalam dan mengembangkannya. Mereka menemukan ekstrak akar tumbuhan yang disebut polderos yang dapat memerahkan bibir dan pipi lebih lama.
Wanita sangat terobsesi untuk menjadi cantik. Bangsa Eropa pada abad ke-18 telah rutin melalukan olahraga bibir yaitu dengan mengatupkan kata-kata yang berawalan huruf “p”. ini mereka lakukan sebelum menemukan lipgoss.
Bentuk lipstick pertama kali yang dijual di pasaran terbuat dari ekstrak tumbuhan yang dicampur dengan minyak nabati berupa wax yang kemudian dibentuk seperti adonan, digulung seperti krayon, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah itu dimasukkan kedalam kaleng sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Lalu pada tahun 1920, Max factor menciptakan berbagai macam formula produk kosmetik. Salah satunya adalah campuran kohl yang dipanaskan diatas api. Ketika meleleh, dioleskan pada bulu mata sehingga mata terlihat lebih ekspresif.
Tiga tahun kemudian mulailah ditemukan penjepit bulu mata. Bentuknya hampir mirip dengan yang ada saat ini namun belum secanggih sekarang hingga butuh waktu 10 menit untuk mengaplikasikannya.
Setelah itu mulailah bermunculan produk-produk yang semakin canggih hingga hari ini. Semua wanita yang ingin cantik pasti melakukan ritual bermake-up ini. Bukan terbatas dikalangan bangsawan saja seperti di zaman Mesir kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar