Minggu, 24 Oktober 2010

KALIMAT AMBIGU

KALIMAT AMBIGU
Kalimat ambigu adalah kalimat yang mengandung makna ganda atau lebih dari satu baik karena struktur kalimatnya maupun karena penggunaan katanya. Uraian tersebut dimaksudkan agar kita bisa menghindari penggunaan kalimat yang bermakna ambigu.
Ambiguitas dapat juga terjadi karena penggunaan kata tertentu, misalnya:
1. Siapa pun yang hadir di sini boleh bersuara( kata 'bersuara' dapat bermakna mengeluarkan suara atau 'menyampaikan aspirasi').
2. Tahan orang-orang itu! (kata 'tahan' dapat bermakna 'masukkan ke ruang tahanan' atau 'jangan biarkan meninggalkan tempat').
Kalimat ambigu termasuk kalimat yang tidak efektif karena dapat menimbulkan kesalahpahaman, dan oleh karena itu, harus kita hindari.

Perhatikan struktur kalimat yang bermakna ambigu berikut ini.
• Istri pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya.
• Saya telah memiliki buku sejarah demokrasi yang baru.
• Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima.
Kalimat-kalimat di atas memiliki makna ambigu (ganda) sehingga dapat membingungkan orang yang membacanya.
Pada kalimat 1, siapakah yang gemuk, pegawai atau isteri pegawai? Kalimat itu memang mengandung dua makna:
Pertama, yang gemuk adalah pegawai; atau
Kedua, yang gemuk adalah isteri pegawai.
Pada kalimat 2, apanya yang baru, bukunya, sejarahnya, atau demokrasinya? Kalimat itu bisa bermakna ambigu:
pertama, bukunya yang baru,
kedua, sejarahnya yang baru, dan
ketiga, demokrasinya yang baru.
Pada kalimat 3, juga terdapat makna ambigu:
pertama. ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu, atau
kedua. ada dua sekolah yang menyumbang.

dikutip dari http://luphumbee.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar